Friday, 13 June 2014

Batik Motif Parang Golang-Galing

Motif batik adalah kerangka gambar yang menjadi acuan dalam pembuatan karya batik. Motif batik disebut juga corak batik atau pola batik. Motif batik atau pola batik menurut unsur-unsur utamanya dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:. Ornamen motif batik, yaitu ragam hias utama yang membentuk pola batik, atau yang dipakaisebagai dasar pemberian nama pola tersebut.. Ragam hias pengisi atau tambahan, Ornamen tambahan yang tidak mempunyai arti dalam pembentukan motif dan berfungsi sebagai pengisi bidang. Biasanya ditempatkan sebagai latarbelakang dari pola, bentuknya dapat sama dengan pola batik dengan ukuran lebih kecil ataudapat berbeda. Ragam hias ini berfungsi sebagai penyeimbang bidang agar secara keseluruhan. Isen motif batik, merupakan ornamen tambahan pengisi pola batik, biasanya berupatitik-titik (cecek), garis-garis, gabungan titik dan garis yang berfungsi untuk mengisiornamen-ornamen dari motif atau pengisi bidang diantara ornamen-ornamen tersebut. Pada awalnya motif batik tradisional mempunyai filosofi yang tinggi sehingga batik mempunyai keindahan visual dan keindahan spiritual yang ditampilkan oleh adi filosofinya.

Wednesday, 11 June 2014

Batik Motif Putri Solo

Sejarah batik tulis Indonesia atau tehnik pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta, sebagai contoh batik yang sangat bersejarah adalah Motif Batik Tulis Putri Solo. Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik Tulis yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian 

Batik Motif Kunir Pita

Batik Tulis merupakan suatu warisan tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Secara turun-temurun batik telah diwariskan dan sekaligus dilestarikan. Dengan media kain, malam dan canthing, masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta ,terus berkarya menghasilkan batik-batik yang semakin indah dan bernilai seni yang sangat tinggi , syarat makna dan filosofi. Harmonisasi antar sesama manusia, manusia dengan alam dan sang pencipta, maupun harapan akan kehidupan yang lebih baik, mereka tuangkan dalam motif dan ornamen. Selama ratusan tahun, tentunya sudah tak terhitung lagi berapa lembar batik yang telah dihasilkan. Motif-motif tersebut mempunyai makna dan filosofi yang berbeda-beda . Dalam perkembangannya, batik yang baik dilukis pada media kain Primisima dan kain sutera, dengan motif yang semakin beragam dan bahan yang semakin bagus, diharapkan masyarakat Indonesia “mau” kembali memasyarakatkan batik dengan memakainya sebagai pakaian sehari-hari.