Sunday, 17 April 2016

Batik Motif Timun Emas

Pusat Batik Tulis “ Sekar Langit “ berada di Kampung Batik Giriloyo adalah sebuah dusun di bawah kaki perbukitan Imogiri. Suatu bukit yang terkenal di daerah kawasan selatan Yogyakarta karena di sanalah raja-raja kerajaan Mataram Islam dimakamkan.Daerah Giriloyo ini sebenarnya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (jaraknya hanya sekitar 15 km/ kira-kira 40 menit). Namun karena daerah ini terpencil dan berada di kaki bukit. Suasana khas pedesaan yang sepi dan sunyi namun penuh dengan kebersamaan dan kedamaian sangat mewarnai daerah tersebut.
Giriloyo dengan kesunyiannya sebenarnya menyimpan warisan budaya yang luar biasa, Giriloyo  merupakan sentra dari pengrajin batik di Yogyakarta salah satunya produsen batik tulis asli “ Sekar Langit “.

Friday, 13 June 2014

Batik Motif Parang Golang-Galing

Motif batik adalah kerangka gambar yang menjadi acuan dalam pembuatan karya batik. Motif batik disebut juga corak batik atau pola batik. Motif batik atau pola batik menurut unsur-unsur utamanya dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:. Ornamen motif batik, yaitu ragam hias utama yang membentuk pola batik, atau yang dipakaisebagai dasar pemberian nama pola tersebut.. Ragam hias pengisi atau tambahan, Ornamen tambahan yang tidak mempunyai arti dalam pembentukan motif dan berfungsi sebagai pengisi bidang. Biasanya ditempatkan sebagai latarbelakang dari pola, bentuknya dapat sama dengan pola batik dengan ukuran lebih kecil ataudapat berbeda. Ragam hias ini berfungsi sebagai penyeimbang bidang agar secara keseluruhan. Isen motif batik, merupakan ornamen tambahan pengisi pola batik, biasanya berupatitik-titik (cecek), garis-garis, gabungan titik dan garis yang berfungsi untuk mengisiornamen-ornamen dari motif atau pengisi bidang diantara ornamen-ornamen tersebut. Pada awalnya motif batik tradisional mempunyai filosofi yang tinggi sehingga batik mempunyai keindahan visual dan keindahan spiritual yang ditampilkan oleh adi filosofinya.

Wednesday, 11 June 2014

Batik Motif Putri Solo

Sejarah batik tulis Indonesia atau tehnik pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta, sebagai contoh batik yang sangat bersejarah adalah Motif Batik Tulis Putri Solo. Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik Tulis yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian 

Batik Motif Kunir Pita

Batik Tulis merupakan suatu warisan tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Secara turun-temurun batik telah diwariskan dan sekaligus dilestarikan. Dengan media kain, malam dan canthing, masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta ,terus berkarya menghasilkan batik-batik yang semakin indah dan bernilai seni yang sangat tinggi , syarat makna dan filosofi. Harmonisasi antar sesama manusia, manusia dengan alam dan sang pencipta, maupun harapan akan kehidupan yang lebih baik, mereka tuangkan dalam motif dan ornamen. Selama ratusan tahun, tentunya sudah tak terhitung lagi berapa lembar batik yang telah dihasilkan. Motif-motif tersebut mempunyai makna dan filosofi yang berbeda-beda . Dalam perkembangannya, batik yang baik dilukis pada media kain Primisima dan kain sutera, dengan motif yang semakin beragam dan bahan yang semakin bagus, diharapkan masyarakat Indonesia “mau” kembali memasyarakatkan batik dengan memakainya sebagai pakaian sehari-hari.

Saturday, 10 May 2014

Batik Motif Parang Puspa

Batik tulis asli Yogyakarta memiliki rangkaian proses pembuatan yang rumit dan memerlukan waktu yang lama serta tidak jarang harus melakukan ritual khusus, selain itu batik juga mengandung filosofi tinggi yang terungkap dari motifnya. Dilihat dari sejarah penciptaannya, motif batik sendiri biasanya diciptakan oleh sinuwun, permaisuri atau putri-putri kraton yang semuanya mengandung falsafah hidup tersendiri bagi pemakainya.Salah satu pencipta motif batik adalah Raja Mataram yang terkenal dengan motif parangnya. Karena penciptanya adalah raja pendiri kerajaan Mataram, maka oleh keturunannya, pola-pola parang tersebut hanya boleh dikenakan oleh raja dan keturunannya di lingkungan istana. Motif Parang Rusak misalnya. Motif ini diciptakan oleh Panembahan Senopati, pendiri Keraton Mataram. Setelah memindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Mataram, Senopati sering bertapa di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa yang dipenuhi oleh jajaran pegunungan seribu yang tampak seperti pereng (tebing) berbaris. 

Tuesday, 6 May 2014

Batik Motif Parang Slobog

Sejarah asal usul batik tulis Giriloyo konon berawal bersamaan dengan berdirinya makam raja-raja di Imogiri yang terletak di bukit Merak pada tahun 1654. Pada waktu itu, ketika Sultan Agung (cucu Panembahan Senopati) berniat membangun makam, beliau menemukan bukit yang tanahnya berbau harum dan dirasa cocok untuk dibuat makam. Namun, ketika pemakaman sedang dibangun, pamannya yang bernama Panembahan Juminah menyatakan keinginannya untuk turut dimakamkan di tempat itu. Ternyata yang meninggal duluan adalah pamannya. Oleh karena itu, yang pertama kali menempati makam tersebut adalah pamannya dan bukan Sultan Agung. Sultan Agung pun kecewa karena sebagai penguasa atau raja seharusnya yang pertama kali dimakamkan di situ adalah dirinya. Untuk menetralisir kekecewaan, Sultan Agung mengalihkan pembangunan calon makam untuk dirinya di bukit lain yang oleh penduduk setempat dinamakan “Bukit Merak” yang berada di Dusun Pajimatan wilayah Girirejo.

Monday, 5 May 2014

Batik Motif Parang Rusak

Indonesia memang kaya akan budaya dan seni, salah satunya adalah seni batik atau batik tulis, disamping memiliki nilai seni batik juga merupakan karya tradisi dan budaya terutama di tanah jawa. Batik Tulis sudah secara turun temurun diwariskan oleh nenek moyang kita sebagai suatu seni,tradisi dan budaya, hal ini bisa kita lihat di kampung batik Giriloyo - Yogyakarta, yang hampir semua warga di sini merupakan pengrajin batik tulis Asli.
Seni membuat karya seni  batik dikenal oleh beberapa etnis bangsa. Siapapun boleh membuat wastra batik. Batik Indonesia kaya pola dan motif, jumlah nya ribuan. Jumlah ini akan terus bertambah sejalan dengan kreativitas cipta para seniman batik yang terus tumbuh di negeri ini.
Pola dan motif Batik Indonesia yang merujuk pada sikap pandang manusia pada lanskap lingkungan dan kehidupan, diungkap dengan bentuk-bentuk stilasi. Seperti tumbuhan, gunung, hewan, sawah,sungai,laut dan ikon-ikon kehidupan kuno lainnya. Diyakini, tiap pola dan motif itu tercipta lewat olah laku kreatornya.